Selasa, 28 Agustus 2012

Cerita Motivasi – Taksi dengan Layanan Limousine

Cerita Motivasi – Taksi dengan Layanan LimousineSaya ingin berbagi pada Anda sebuah cerita inspiratif yang pernah disampaikan oleh Wayne Dyer. Sebenarnya judul cerita ini bukanlah “Taksi dengan layanan limousine” seperti yang tertulis di atas, tapi “Why Do Ducks Quack and Eagles Fly” atau “Mengapa Bebek Menguik dan Elang Terbang”

Jadi begini…

Suatu ketika, Harvey Mackay (nampaknya sang pembicara motivasi juga) sedang menunggu antrian taksi di sebuah bandara. Kemudian, sebuah taksi mengkilap muncul dan mendekatinya.

Sang supir taksi pun keluar dengan berpakaian rapi, dan segera membukakan pintu penumpang.

Sang supir kemudian memberi Harvey sebuah kartu dan berkata,

"Nama saya Wally. Sementara saya memasukkan barang bawaan ke bagasi, silakan membaca pernyataan misi saya. “

Harvey kemudian membaca kartu tersebut, yang tertulis “Misi Wally: Mengatar pelanggan ke tempat tujuan dengan cara tercepat, teraman, dan termurah dalam lingkungan yang bersahabat.”

Harvey sangatlah terkejut, terutama setelah ia melihat bagian dalam taksi yang sangat bersih.

Di belakang kemudi, Wally berkata

“Apakah Anda ingin kopi? Saya punya yang biasa dan tanpa kafein.”

Harvey pun berkata “Tidak, saya ingin minuman ringan saja.” dan ternyata, Wally menjawab,

“Tak masalah, saya punya pendingin dengan Coke biasa dan Diet Coke, air, serta jus jeruk.”

Dengan terkagum-kagum, Harvey berkata “Saya mau Diet Coke saja.”

Setelah memberikan Diet Coke, Wally pun kembali menawarkan

“Jika Anda ingin membaca, saya punya The Wall Street Journal, Time, Sports Illustrated dan USA Today."

Ketika taksi mulai berjalan, Wally kembali menawarkan radio mana yang ingin didengar oleh Harvey.

Tapi ternyata masih ada lagi; Wally menanyakan apakah AC nya sudah pas dengan pelanggannya tersebut. Selama perjalanan, Harvey pun penasaran.

“Apakah kau selalu melayani pelanggan seperti ini, Wally?” Tanya Harvey.

Wally kelihatan tersenyum dari kaca taksinya.

“Tidak selalu, malah baru di dua tahun terakhir. Di tahun pertama, saya banyak mengeluh seperti kebanyakan supir taksi. Kemudian saya mendengar Wayne Dyer di radio yang mengatakan bahwa ia baru saja menulis buku berjudul ‘You’ll See It When You Believe It’.

Ia mengatakan bahwa jika Anda bangun dan mengharap hal buruk terjadi, maka itu hampir pasti terjadi. Ia berkata, ‘Berhenti mengeluh! Berbedalah dari pesaing Anda. Jangan menjadi bebek. Jadilah elang. Bebek menguik dan mengeluh. Elang membumbung tinggi di angkasa.’

Hal ini menohok saya. Ia sedang membicarakan saya, jadi saya mengubah sikap dan memilih untuk menjadi elang. Saya melihat supir taksi lain, dan saya melihat bahwa mobil mereka kotor, mereka tidak ramah, dan pelanggan mereka tidak senang. Jadi saya memutuskan untuk membuat perubahan sedikit demi sedikit. Ketika pelanggan suka, saya meningkatkannya.”

“Pasti kau sudah merasakan manfaatnya”, kata Harvey. ‘

"Tentu saja," Jawab Wally. "Di tahun pertama saya sebagai elang, penghasilan saya naik dua kali lipat. Tahun ini mungkin menjadi empat kali lipat. Anda beruntung bisa mendapatkan saya hari ini. Saya tak menunggu di pangkalan lagi. Pelanggan saya menelpon saya atau meninggalkan pesan di mesin penjawab. Jika saya tak bisa menjemput mereka sendiri, saya meminta bantuan teman saya.”

Cerita Wally memang sangat inspiratif. Ia memberi layanan sebuah limo dari sebuah taksi, melipatgandakan penghasilan, karena ia memilih untuk menjadi elang dan bukannya bebek yang mengeluh.

sumber : http://www.justelsa.com/2010/08/cerita-motivasi-taksi-dengan-layanan.html
Selanjutnya »»

Jangan Memilih Pemimpin Seiman Yang Korup

Di kala pemilu yang sedang hangat-hangatnya, jika ada non-muslim yang menjadi calon, maka serentak kalimat ini bertebaran di blog-blog, status FB, Twitter, dan sejenisnya.
Lebih baik memilih orang tidak seiman daripada korup, daripada memilih orang seiman tapi korup
Bahkan ada seorang tokoh agama dari organisasi tertentu yang mengeluarkan pernyataan yang redaksinya hampir sama yaitu:
Memilih pemimpin non-Muslim tapi adil itu lebih baik daripada memilih Muslim tapi tidak adil.”
Kalau dibaca sepintas, kalimat-kalimat diatas terasa indah dan penuh toleransi. Tapi kalau prinsip diaplikasikan secara salah, maka kerugianlah yang akan diderita oleh umat Islam. Jadi berhati-hatilah, jangan jatuh ke dalam jurang perang pemikiran seperti itu.
Darimana kata-kata tersebut berasal?
Apakah dari Rasulullah saw? Ternyata tidak. Mari kita baca dua versi asal dari kalimat-kalimat di atas.
Sesungguhnya kalimat yang sebenarnya berasal dari kalam Ibn Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa hal 63 jilid 28 yang berbunyi:
Sesungguhnya manusia tidak berbeda pendapat bahwa kezaliman berakhir dengan kecelakaan dan keadilan berakhir dengan kemuliaan dan oleh sebab itu ada diriwayatkan: Allah membantu kerajaan yang adil walaupun ia kerajaan kafir, dan Dia tidak membantu kerajaan yang zalim walaupun ia kerajaan yang beriman.”

Maksudnya:
  1. Keimanan para pemerintah yang zalim kadang-kala lebih berbahaya bagi agama daripada kekufuran pemerintah yang zalim.

  2. Pemerintah yang zalim, walaupun mengaku Muslim ada yang lebih memusuhi agama daripada pemerintah yang meskipun kafir tetapi menyediakan ruang yang luas untuk dakwah.

  3. Lihatlah negara-negara yang diperintah oleh dictator Muslim dan bandingkannya dengan negara-negara yang diperintah kuffar tapi lebih ikhlas dan demokratik.

  4. Contoh yang terbaik adalah Libya yang pernah diperintah oleh seorang tirani Muslim dibandingkan dengan Jepang yang diperintah dengan system secular yang kafir.
Sudah jelas bahwa fatwa Ibn Taimiyah diaplikasikan secara salah oleh umat Islam pada saat ini. Hal yang perlu ditanyakan oleh umat Islam sebelum memilih non-Muslim dibandingkan Muslim adalah apakah non-Muslim itu lebih mampu memberikan perlindungan agama kepada umat Islam atau tidak? Adakah ada bukti-bukti sebelumnya, atau hanya sekedar rumor manis yang disebarkan oleh media massa?
Selain kalam Ibn Taimiyah, ternyata ada juga kalam lain yang  dinaqalkan oleh Ibn Taqtaqiy:

Dan apabila (As-Sultan) Holaku menakluki Baghdad pada tahun 656 H dia memerintahkan agar para ulama ditanyakan; yang manakah lebih afdhal, sultan yang kafir dan adil atau sultan yang muslim dan zalim? Lalu dia mengumpulkan para ulama di Mustansiriyah untuk tujuan itu, dan apabila mereka (para ulama’) ditanyakan mereka enggan menjawabnya, dan ketika itu ada Radhiyuddin Ali bin Tawus di dalam majlis dan dia seorang yang terdepan (seorang tokoh) dan dihormati. Apabila dia melihat keengganan para ulama untuk menjawab maka dia pun membuat satu fatwa yang dipilihnya dalam hal ini yaitu mengafdhalkan yang adil lagi kafir keatas yang muslim lagi zalim, dan manusia selepas itu memilih (seperti Ibn Tawus) selepas itu.”

Ibn Tawus seorang faqih bermazhab syiah. Memang kaum syiah adalah sekutu utama tentera Mongolia hingga raja mereka Holaku meminta fatwa dari mereka.
Pelajaran yang bias diambil adalah, fatwa lebih baik memilih non-Muslim yang adil lebih baik dari Muslim yang zalim dikeluarkan oleh seorang ulama Syiah pro-penjajah non-Muslim.

Perang Pemikiran Kaum Sekuler
Ada banyak pemimpin Muslim yang adil dan shalih menurut neraca agama tapi mereka tidak terekspos oleh media massa. Ada pemimpin Muslim yang adil dan salih tapi mereka tidak terpilih diakibatkan pemberitaan media massa yang salah. Kemudian yang tertinggal adalah pemimpin Muslim yang dianggap tidak adil dan pemimpin non-Muslim yang dianggap adil. Umat Islam kemudian dipaksa membuat pilihan ini, setelah sebelumnya pilihan yang bagus dikeluarkan dari ajang  pertandingan.
Jadi yang bisa dilakukan adalah “memilih yang terbaik dari yang terjelek”.
Pikirkanlah sendiri.

sumber : http://politik.kompasiana.com/2012/08/23/jangan-memilih-pemimpin-seiman-tapi-korup/
Selanjutnya »»

Selasa, 01 Mei 2012

Kalenderwak Bangkit!

Aspirasi dari masyarakat kalenderwak mengenai Masa Depan Kepemimpinan Karangsari.



Sudah saatnya kandidat Kepala Desa (Kades) pro masyarakat:

  1. Berfikir positif dan menganggap masyarakat itu cerdas,
  2. Kebijakan yang diputuskan hasil kompromi dengan masyarakat,
  3. Menampilkan kepemimpinan partisipatif,
  4. Sadar bahwa pemimpin adalah khodimul ummah/pelayan masyarakat, dan
  5. Manusia terbaik yang paling bermanfaat untuk sesama,
  6. Pemimpin berorientasi mensejahterakan rakyat...
Dari rakyat yang sayang kepada pemimpin..

Wahyudin, NS
Mayarakat karangsari
Selanjutnya »»

Senin, 30 April 2012

RAPAT AKBAR MASYARAKAT KARANGSARI CIKARANG TIMUR

DOKUMENTASI PENOLAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PABRIK
 LIMBAH BERACUN B3 DI KAMPUNG KALENDERWAK DESA KARANGSARI
CIKARANG TIMUR - BEKASI

Kendaraan perwakilan dari PT.MJP
dengan aksesoris spanduk PENOLAKAN! 

Suasana Balai desa Karangsari dalam sosialisasi rencana pendirian
Pabrik Limbah Beracun I


Suasana Balai desa Karangsari dalam sosialisasi rencana pendirian
Pabrik Limbah Beracun II

Reaksi masyarakat terhadap rencana pendirian pabrik limbah beracun
di Kalenderwak Karangsari Cikarang Timur






Video penolakan warga kampung Kalenderwak desa Karangsari
terhadap rencana pembangunan PABRIK LIMBAH BERACUN B3
Selanjutnya »»

Seputar Asbes



 Asbestos Media Competition : Lomba Foto Asbes 2011  

  INA-BAN (Indonesia Ban Asbestos Network) menyelenggarakan:
  "ASBESTOS MEDIA COMPETITION"


(material asbes digunakan sebagai penutup sumur warga)




(pemulung di lokasi pembuangan limbah asbes)


(pemulung di lokasi pembuangan limbah asbes)


(pemulung di lokasi pembuangan limbah asbes)


(pemulung di lokasi pembuangan limbah asbes)


(pegawai bengkel dan rem ban motor yang mengandung material asbes)


(Asbes di lingkungan pemukiman warga)


(Asbes di lingkungan pemukiman warga)


(Asbes di lingkungan sekolah warga)


(anak-anak di lingkungan pembuangan limbah kapal yang mengandung material asbes)
(Atap asbes di lingkungan pasar)

  Keterangan: poster dan poto adalah Koleksi LION Indonesia dan beberapa diambil dari berbagai sumber 
 http://asbestos-mediacompetition.blogspot.com/2011_06_01_archive.html


Selanjutnya »»