Rabu, 29 Februari 2012

Warga Tolak Pabrik Pengolah B3

Cikarang Timur – Lantaran akan dibangun pabrik pengolah limbah B3 (Barang Berbahaya dan Beracun) di lahan seluas 1,3 hektar, warga Kampung Kalenderowak, Rt 04/01, Desa Karangsari resah. Mereka khawatir, pabrik tersebut berampak buruk pada kehidupan mereka kemudian hari.

Lokasi rencana pendirian Pabrik Limbah Beracun B3
Warga Kalenderowak, Jaya menuturkan, warga mengetahui bakal dibangun pabrik pengolah limbah B3 ketika PT Mitra Jaya Pertiwi melakukan sosialisasi di kantor desa yang dihadiri juga oleh Kades Karangsari pada 8/12 lalu. “Tadinya yang diundang gak semua warga, hanya beberapa orang saja. Itu pun yang sudah di kondisikan oleh perusahaan,” paparnya.

Sepengetahuannya, pabrik tersebut akan mengolah minyak pelumas (oli) bekas, ban bekas, limbah cat, pelarut bekas (solvent), dan majun terkontaminasi B3.

“Saya takut imbasnya juga ke anak-anak kami, bisa dari air maupun udara. Takutnya bisa cacat,” kata Jaya.
Menurutnya, meski pembangunan pabrik tersebut berada di zona indsutri, namun mengingat jarak pabrik dengan pemukiman warga hanya 50 meter, selayaknya, kata dia pabrik seperti itu, dilokasikan di wilayah yang jauh dari pemukiman warga. “Kalau mereka buat pabrik konveksi tidak masalah. Tapi ini pabrik bisa merugikan warga,” tuturnya.

Abdul Haris yang rumahnya paling berdekatan dengan lahan rencana pembangunan pabrik mengungkapkan ada 1200 KK yang berdekatan dengan pabrik pengelolaan limbah tersebut. Tutur mantan Kadus I tersebut, semua warga menolak.

Namun anggota Komisi C Budiyanto mengatakan, tak menjadi masalah jika pabrik tersebut dibangun asal berada di zona industri sesuai peruntukkan tata ruang. “Kalau pabrik tersebut ada izin, sah-sah saja,” tuturnya.

Namun, kata dia, jika izin HO (lingkungan) tidak ada, Budiyanto meminta warga untuk mengadu ke dinas terkait, kemudian mengajukan keberatan ke DPRD.
“Kalau memang keberatannya ada kepentingan sosial, kami siap menindaklanjuti. Asalkan jangan ada persoalan ini cuma menjadi ajang mencari uang,” pungkasnya.

Pantauan Radar Bekasi, di lahan tersebut sudah dibangun tembok pembatas sepinggang orang dewasa. Bahkan lokasi juga sudah dijaga sejumlah keamanan. (sam)